Sejarah dan Distribusi
Sapi bali merupakan salah satu dari sedikit spesies sapi yang tidak berasal dari urus yang telah punah. Mereka berasal dari banteng, yang domestikasinya terjadi sekitar 3500 SM.
Sapi bali telah tersebar ke Timor Timur, Jawa, Malaysia, dan Australia sebagai hewan ternak dan jumlahnya sekitar seperempat dari total populasi sapi di Indonesia. Di pulau-pulau timur Indonesia, hingga empat perlima dari keseluruhan sapi merupakan sapi bali. Di Wilayah Utara Australia, mereka melarikan diri dari penangkaran dan berkeliaran dalam kawanan besar yang merusak tanaman.
Karakteristik
Sapi bali memiliki punuk, berwarna putih di pantat, kaki bagian bawah, dan di bawah perut. Hewan betina berwarna kuning kemerahan, sedangkan jantan berwarna coklat kemerahan yang kemudian berubah menjadi coklat tua seiring dengan bertambahnya umur mereka. Dibandingkan dengan banteng, sapi bali berukuran lebih kecil, menunjukkan dimorfisme seksual yang kurang jelas, memiliki tanduk yang lebih kecil, dan wither (tonjolan di sekitar tulang belikat) yang kurang berkembang. Berat badan hewan jantan rata-rata 335 hingga 363 kilogram, sedangkan betina rata-rata dari 211 kilogram sampai 242 kilogram. Sapi bali terkenal karena kemampuannya yang luar biasa untuk tumbuh meskipun mengonsumsi pakan berkualitas rendah dan kesuburan reproduksinya yang tinggi.






Ulasan
Belum ada ulasan.